MAKALAH KIMIA KLINIK
FOTOMETER
*logo poltekkes kemenkes surabaya
Dosen Pembimbing :
Dra. Hj. Anik Handayati, M. Kes
Oleh :
Akhmad
Dzulfiqri
( P27838113005 )
( P27838113005 )
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2014
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pembelajaran mengenai kimia klinik lebih
khususnya fotometer.
Harapan saya semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Surabaya, Desember 2014
Penyusun
FOTOMETER
A.
Pengertian
Fotometer ialah alat untuk menangkap
kekuatan cahaya atau interaksi cahaya yang ditransmisikan atau pengukuran
berdasarkan cahaya dengan sumber radiasi elektromagnetik. Nama lain dari
fotometer yang dipraktikumkan ialah Hospitex Diagnostic artinya instrument yang
biasa digunakan pada rumah sakit yang menggunakan sample klinis misalnya serum
darah. Komponen-komponen fotometer hampir sama dengan spektrofotometer meliputi
sumber cahaya atau sumber radiasi yaitu lampu halogen, kemudian filter, tempat
sample atau kuvet, detector ialah silicon, dan sample klinis yaitu serum darah.
B.
Prinsip Dasar
Prinsip kerja fotometer yaitu sampel
yang telah diinkubasi kemudian disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke
dalam kuvet dan dibaca oleh sinar cahaya kemudian sampel akan disedot kembali
dengan pompa peristaltik menuju ke pembuangan. Sampel yang digunakan harus
dimasukkan dalam inkubator. Hal ini agar reagen-reagen dalam sampel bekerja
secara maksimal.
Gambar 1. Fotometer (Hospitex Diagnostic)
C. Bagian-Bagian dan Fungsinya
1.
Selang
aspirator untuk menghisap sample untuk dianalisis.
2.
Pompa
peristaltic untuk menghisap sample dari kuvet dan menuju pembuangan.
3.
Kuvet untuk
tempat meletakkan sample.
4. Inkubator
untuk menyamakan kondisi dengan yang sebenarnya dan agar hasilnya
sempurna.
sempurna.
5. Waste
(pembuangan) untuk wadah pembuangan cairan yang telah dianalisis oleh
otometer.
otometer.
6.
Selang
peristaltic untuk membantu kerja pompa peristaltic yang bersifat elastic
dan menjadi jalur mengalirnya sample untuk dianalisis.
dan menjadi jalur mengalirnya sample untuk dianalisis.
D. Jenis-Jenis
Fotometer
©
Absorption
©
Fotometer
©
Flame-fotometer
©
Fluorometer
©
Nefelometer
©
Atomik
spektrometer
D. Spesifikasi
Fotometer
Terdapat 2 jenis fotometer,
fotometer portabel dan non portabel. Berikut ini jenis-jenis fotometer portabel
yang sederhana tetapi sangat akurat iluminansi L201/Lux meter, dengan sistem
khusus seperti fluks bercahaya dan pengukuran fotometer.
1. Pencahayaan
L201 photometer
Fotometer iluminansi L201 menawarkan biaya yang lebih
rendah ditambah dengan akurasi yang tinggi iluminansi photopic detektor.
Rentang operasi 0-19,999 Lux membuat L201 cocok untuk kantor dalam ruangan dan
aplikasi pencahayaan industri rentang pengukuran lain yang tersedia termasuk
kalibrasi footcandles.
2. L202
Pencahayaan dam Fotometer Luminance
L202 radiometer digital sangat dirancang untuk pengukuran
akurat dari iluminansi dan terang layar dengan biaya rendah dan telah digunakan
secara luas oleh para insinyur sistem medis di seluruh dunia. Dengan sederhana,
fungsi langsung dan dirancang dengan user dalam pikiran, operasi seperti
otomatis sensing dan kalibrasi detektor dipilih kepala berarti bahwa meter
memiliki aplikasi ke setiap daerah membutuhkan handal, terjangkau, pengukuran
mudah.
3. L203
Pencahayaan dan Fotometer Luminance
L203 disediakan dengan aksesoris untuk kedua dan
pencahayaan pengukuran pencahayaan. Dengan rentang pengukuran besar ,001-199
990 fotometer ini cocok untuk berbagai aplikasi termasuk dalam keadaan darurat.
Fitur utama termasuk otomatis atau manual mulai, LCD backlight display, beralih
antara Lux dan footcandle atau cd / dan footLambert, RS232 interface rata-rata,
m² dan integrasi, minimum dan nilai maksimum.
4. Luminous
Flux Fotometer
Luminous Flux Fotometer terdiri dari segi seri
L203 dan L300 fotometer dengan mengintegrasi dan detektor fotopic. Aplikasi
untuk pengukuran fluks bercahaya termasuk dan miniatur lampu otomotif, LED dan
sumber dipandu ringan seperti dan endoskopi iluminator mikrosop.
5. Spot
Mengukur Aksesori
Aplikasi yang memerlukan pengukuran pencahayaan pada
area kecil, sumber kecil atau sumber-sumber jauh membutuhkan penambahan
titik pengukuran aksesori dipasang untuk photopic detektor fotometer tersebut.
SMU 203 memiliki pilihan 25mm-50m dan 100mm ‘C’ mount lensa dan tabung ekstensi
memberikan berbagai ukuran spot dan bidang pandang.
6. L300
Fotometer
Sero L300 dirancang untuk aplikasi yang memerlukan
pengukuran kontinudi lokasi tetap. Fotometer ini telah diganti oleh fotometer
L203.
7. L103
Fotometer
Fotometer ini diproduksi sebelum Januari 1999 dan
sekarang telah diganti dengan L202, L201 dan L203 seri fotometers. Fotometer
ini memiliki berbagai penguat dengan pembacaan skala penuh dari 1.999 Lux atau
cd / m² sampai dengan 199 900 Lux atau cd / m².
8. L101
Fotometer
Fotometer L101 secara khusus diproduksi untuk mengukur
iluminansi dan pencahayaan L202 dan fotometer pencahayaan.
Fotometer non portabel terbagi menjadi 4 macam,
diantaranya:
a.
Spektrum
Optik Reflectance Fotometri
Fotometri ini mengukur permukaan
sebagai fungsi panjang gelombang. Caranya,permukaan diterangi dengan cahaya
putih, dan cahaya pantulan diukur setelah melewati sebuah monokromator.
Jenis pengukuran telah terutama aplikasi praktis, misalnya dalam industri
cat ciri warna permukaan obyektif.
b. UV dan
Cahaya Tampak Transmisi Fotometri
Alat ini digunakan untuk pengukuran
penyerapan cahaya panjang gelombang tertentu (atau suatu jangkauan panjang
gelombang) dari zat warna dalam larutan. Berdasarkan hukum beer konsentrasi zat
warna dalam larutan dapat dihitung. Karena berbagai aplikasi telah ada dalam
satu alat fotometer ini. Panjang gelombang yang dipancarkan dalam larutan
berkisar antara 240-750 nm.
c.
Inframerah
Transmisi Cahaya Fotometri
Fotometri dalam cahaya inframerah
terutama digunakan untuk mempelajari struktur zat, sebagai contoh dikelompokkan
daya serap larutan pada panjang gelombang tertentu. Pengukuran dalam larutan
ini umumnya tidak mungkin, karena air dapat menyerap sinar inframerah dengan
sangat kuatdalam beberapa rentang panjang gelombang. Oleh karen itu, fotometer
inframerah baik digunakan dalam fase gas atau dengan menekan zat tablet
bersama-sama dengan garam yang transparan dalam rentang inframerah.
d. Atom
Penyerapan Fotometri
Fotometri penyerapan atom adalah
fotometer yang mengukur cahaya api yang sangat panas. Sampel untuk analisa
disuntikan ke dalam api konstan dengan laju diketahui. Logam dalam larutan yang
hadir dalam bentuk atom dalam nyala. Cahaya yang monokromatik dalam photometer
jenis ini dihasilkan oleh sebuah lampu pengosongan tempat pembuangan terjadi dalam
gas dengan metal akan ditentukan. Pembuangan kemudian memancarkan cahaya dengan
panjang gelombang yang sesuai dengan garis spektrum dari logam. Filter dapat
digunakan untuk mengisolasi salah satu garis spektrum utama dari logam yang
akan dianalisis. Cahaya yang diserap oleh logam dalam api, dan penyerapan
digunakan untuk menetukan konsentrasi logam dalam larutan asli.
D. Cara Pengoperasian
Persiapan Sample
1.
Fotometer
disambungkan dengan sumber arus listrik 220 volt.
2. Tekan tombol
power on.
3.
Instrumen
dibiarkan stabil dengan didiamkan sekitar 10 menit.
4.
Selang
peristaltic dan pompa dihubungkan.
5. Sebelum
digunakan untuk analisis sample, alat dicuci dahulu dengan aquabidea dengan
cara selang aspirator dicelupkan ke dalam aquabides, lalu tekan tombol washing
pada monitor. Aquabides akan terhisap ke dalam alat dan dilakukan proses
pencucian. Pencucian dilakukan untuk mendorong gelembung-gelembung udara atau
kontaminan yang terdapat di dalam selang untuk masuk ke pembuangan. Pencucian
dilakukan 10 kali.
Pengukuran
Sample
1. Sample
diinkubator selama 5-10 menit.
2.
Ukurlah
blanko, sample, dan standar.
3.
Lakukan set
up pada suhu kuvet.
4.
Blanko akan
dihisap dan dianalisis hingga keluar struk data.
Cara
Mematikan
1.
Cuci dengan
disinfektan 10% (deterjen dan aquades).
2.
Dibilas
dengan aquabides 10 kali.
3.
Setelah itu,
dicuci dengan udara agar alat yang dilalui cairan akan kering.
4.
Selang
peristaltic dikembalikan pada keadaan semula.
5.
Alat
dibersihkan dengan tisu dan tutup dengan plastic yang telah disediakan agar
terhindar dari debu dan kotoran.
terhindar dari debu dan kotoran.
6.
Alat
diputuskan dari power supply.
E. Cara
Pemeliharaan
1.
Alat
ditempatkan pada ruangan bersuhu dan kelembaban tetap (ber-AC).
2.
Alat
ditempatkan pada meja yang datar dan permanen.
3.
Sebelum dan
setelah menggunakan instrument tesebut, harus dicuci minimal 10
kali.
kali.
4.
Setelah
digunakan, selang peristaltic harus dikembalikan pada keadaan semula.
5.
Instrumen
harus dibersihkan dari debu.
6.
Jika terjadi
kerusakan, hubungi agen atu supplier.
F.
Kesimpulan
Dari sekilas kita membaca tadi atau membaca referensi lainnya, begitu banyak pengertian tentang fotometer dan sejenisnya, tetapi penyusun berusaha menyimpulkan bahwasanya fotometer merupakan peralatan dasar dilaboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan.
Dari sekilas kita membaca tadi atau membaca referensi lainnya, begitu banyak pengertian tentang fotometer dan sejenisnya, tetapi penyusun berusaha menyimpulkan bahwasanya fotometer merupakan peralatan dasar dilaboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan.
Karena
dapat mengukur kadar
suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma.
Comments