Sterilisator
Uap Bertekanan
(Autoclave) Pre-Vacuum

Gambar 3.1 Autoclave Pre-Vacuum (PLC)
3.1
Spesifikasi
Merk :
Shinva / simatic panel touch
“Siemens”
Type
: PLC
Tegangan in : 380 Volt (3 Phase)
Tekanan
Rata : 0.21 MPa
Suhu Kerja : 134 (rata - rata)
Setting
range : waktu sterilisasi 0 – 9.999
detik
: waktu pengeringan 0
– 9.999 detik
Setting
Kontrol : Tekanan Upper switcingvalue
of 0.23 MPa
: Kontrol Jacket
lower switchimh value of 0.21 MPa
Sumber Air : Tekanan 0,15 – 0,3 MPa
Di tempatkan : Instalasi Sterilisasi Central
3.2
Dasar Teori
Sterilisasi adalah proses
membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme (baik fisika, kimia dan mekanik)
atau usaha untuk membebaskan alat dan bahan dari segala bentuk kehidupan
mikrooarganisme.
Suatu
alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas dari
mikroorganisme, baik dalam bentuk vegetative ataupun spora. Adapun metode
sterilisasi ada 3, yaitu Kimia, Filtrasi dan Fisis.
Sterilisasi
Metode Fisis dengan menggunakan radiasi, Panas Kering, Panas Uap Tak Bertekanan
dan Panas Uap Bertekanan. Metode Radiasi adalah Gelombang elektromagnetik yang
banyak digunakan dalam bidang mikrobiologi adalah sianr – X dan UV.

Gambar 3.2 Sterilisator UV
Metode
Panas Kering, untuk mencapai efektivitas diperlukan panas hingga mencapai
temperature antara 160°C sampai 180°C. Pada temperature ini akan menyebabkan
kerusakan sel – sel mikroorganisme. Pada metode panas kering terdapat udara,
sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.

Gambar 3.3 Sterilisator Panas Kering
Metode
Panas Uap, dibagi menjadi dua, yaitu Tak Bertekanan dan Bertekanan. Panas Uap
Tak Bertekanan pemanasan dengan meningkatkan temperature air hingga mencapai
100°C, temperature dimana air akan mendidih pada tekanan atmosfer normal. Teknik
panas uap penghantar panas pada media yang akan di steril melalui uap.
Sedangkan Panas Uap Bertekanan kenaikan tekanan akan meningkatkan titik didih
air, sehingga akan meningkatkan temperature. Dengan metode Autoclave, akan
meningkatnya tekanan untuk menaikkan temperature yang dibutuhkan hingga suhu
yang dibutuhkan.

Gambar 3.4 Sterilisator
Panas Uap
3.3
Pengertian, Fungsi dan Jenis Alat Autoclave
Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang
digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi (121°C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan
tekanan pada autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,
melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuh microorganisme. Autoclave terutama ditujukan untuk membunuh endospora,
yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap
pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat
bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri
tersebu. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100°C, yang merupakan titik didih
air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121°C, endospora dapat dibunuh
dalam waktu 4-5 menit, di mana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu
6-30 detik pada suhu 65°C.
Perhitungan waktu sterilisasi autoclave dimulai
ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121°C. Jika objek yang disterilisasi
cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan
melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan
bahwa semua objek bersuhu 121°C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu
juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume
yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi.
Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus
stearothermophilus.
Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity
displacement, prevacuum atau high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse.
Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan
dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi.
3.3.1
Jenis-jenis Autoclave
Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity
displacement, prevacuum atau high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse.
Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan
dari dalam autoclave selama proses sterilisasi. Antara lain:
a)
Gravity Displacement Autoclave

Gambar 3.5 Sterilisator Autoclave
Gravity Displaement
Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya
berdasarkan gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap
dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya
dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara
tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan
udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah autoklaf,
selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan
cakupan suhu antara 121 - 134°C dengan waktu 10-30 menit.
b)
Steam-Flush Pressure-Pulse
Autoclave

Gambar 3.6 Autoclave Steam-Flush Pressure-Pulse
Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan
tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada
autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.
c)
Pre – vacuum atau High Vacuum
Autoclave

Gambar 3.6 Autoclave Pre-Vacuum
Autoklaf ini dilengkapi pompa yang
mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjanya dimulai
dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit. Ketika
keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman
udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi
peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja
dengan suhu 132 - 135°C dengan waktu 3-4 menit.
3.4
Prinsip kerja alat Autoclave


Gambar 3.7
Gasket Autoclave
1.
Pengeluaran semua udara di
dalam Chamber melalui pintu Gasket


Gambar 3.8 Motor
suction, Heater, LC, dan Steam Autoclave
2. Motor bekerja, sehingga V1 membuka dan air akan mengalir mengisi
Steam Generator sampai batas Indikator LC.

Gambar 3.9 pintu
sliding Autoclave
3.
Heater akan bekerja memanaskan
air. Sampai air menjdi uap dan uap akan membuka V3 memberikan tekanan pada
pintu Chamber

Gambar 3.10 Chamber
Autoclave
4.
Ketika pintu chamber sudah
benar – benar tertutup maka V4 akan membuka dan Uap akan masuk kedalam Sterizer
Chamber. Dan Proses Sterilisasi berlangsung dan V4 tertutup.

Gambar
3.11 Motor Vacum Pump Autoclave
5.
Ketika sterilisasi selesai Uap
di buang melalui V5, motor vacuum pump bekerja membuang uap dan sisa air.

Gambar 3.12 Hepa
Filter Autoclave
6.
V6 bekerja mengisi udara dari
luar yang dilewatkan melalui Hepa Filter kedalam Sterizer Chamber. Proses
Pendinginan selesai
3.5
Blok Diagram Autoclave Pre-Vacuum

Gambar
3.13 Blok Diagram Autoclave Pre-Vacuum
3.6
Cara kerja blok diagram Autoclave Pre-Vacuum
Pengeluaran semua udara di dalam Chamber melalui
pintu Gasket, Motor bekerja, sehingga V1 membuka dan air dari boiler akan
mengalir mengisi Steam Generator sampai batas Indikator LC. Heater akan bekerja
memanaskan air. Sampai air menjdi uap dan uap akan membuka V3 memberikan
tekanan pada pintu Chamber. Ketika pintu chamber sudah benar – benar tertutup
maka V4 akan membuka dan Uap akan masuk kedalam Sterizer Chamber. Dan Proses
Sterilisasi berlangsung dan V4 tertutup. Ketika sterilisasi selesai Uap di
buang melalui V5, motor vacuum pump bekerja membuang uap dan sisa air. V6
bekerja mengisi udara dari luar yang dilewatkan melalui Hepa Filter kedalam
Sterizer Chamber. Proses Pendinginan selesai.
3.7
Penempatan Autoclave Pre-Vacuum
Autoclave Pre – Vacum Biasanya ditempatkan di ruang Instalasi
Sterilisasi Sentral.
3.8
Bagian – Bagian Autoclave









Gambar
3.14 Bagian – Bagian Autoclave PLC
3.9
Pengoperasian Autoclave Pre-Vacuum
Prasyarat:
a.
Catu daya sesuai dengan
kebutuhan
b.
Kotak kontak dilengkapi dengan
hubungan pembumian
c.
Alat laik pakai
d.
Aksesoris alat lengkap dan baik
e.
Bahan operasional tersedia
Persiapan
a.
Lepaskan penutup debu
b.
Isi air pada penampung sampai
bats cukup (perhatikan gelas penduga)
c.
Siapkan bahan – bahan yang akan
disterilkan dan masukkan kedalam tromol
Pengoperasian
a.
Kran air dibuka, tunggu ± 3
menit (sambal lihat posisi water level boiler)
b.
Kompresor posisi “ON” tunggu
sampai tekanan penuh dalam kompresor
c.
Nyalakan panel listrik
d.
Tungu tekanan jacket 0,22 Kpa /
(P2) 205 Kpa
e.
Kunci posisi angka “1” atau
“ON”. Door 1 dan Door 2. Pastikan pintu sudah tertutup
f.
Tekan

Gambar
3.15 Display Start Program
g.
Tekan

Gambar
3.16 Display Close The Front Door
h.
Pilih menu sesuai yang di
inginkan

Gambar
3.17 Display Parameter Setting
i.
Program Running / Proses
produksi

Gambar 3.18 Display
Sterilisasi
j.
Tunggu alarm berbunyi (proses
selesai)
k.
Tekan

Gambar
3.19 Display Exit (Selesai Sterilisasi)
l.
Tekan

Gambar
3.20 Display Exit
m.
Tekan

Gambar
3.21 Display Front Door Operation
n.
Tekan OPEN pada BLACK DOOR
3.10 Pemeliharaan Autoclave
Pre-Vacuum
a.
Cek drain Tanki Kompresor
setelah produksi atau penggunaan
b.
Cek boiler, buang air 2 hari
sekali
c.
Door gasket bersihkan sebelum
dan sesudah produksi atau penggunaan
d.
Lakukan pembersihan seluruh
bagian alat
e.
Lakukan pelumasan pada seluruh
bagian yang bergerak
f.
Lakukan pengecekan fungsi dan
kondisi bagian alat
g.
Kesimpulan hasil pemeliharaan

Gambar
3.22 Prosedur Pemeliharaan
3.11 Trouble shooting Autoclave
Pre-Vacuum
Kerusakan atau trouble yang pernah
terjadi
a.
Steam generator bocor


Gambar
3.23 Pengunci Steam
Trouble :
steam generator bocor
Solusi :
mengencangkan mur – mur pada penutup steam generator
b.
Trouble pada PLC
Trouble :
Software PLC hilang.
Solusi :
Setting ulang software PLC (reset)
3.2.
Pengukuran dan Kalibrasi Autoclave Pre-Vacuum

Gambar
3.24 Diagram Waktu Sterilisasi (Pengukuran) / waktu (sekon) terhadap tekanan
(psa)
a.
Pengukuran dan kalibrasi, semua
tahap – tahap harus sesuai mulai dari time sampai suhu dan tekanan yang
tercapai.
Comments